SEJARAH DUSUN NGELOREJO
Ini sekilas tentang
dusun tempat saya tinggal yaitu Dusun Ngelorejo Desa Natah Kecamatan Nglipar
Kabupaten Gunungkidul. Keterangan ini saya dapat dari salah seorang sesepuh
yang tinggal di dusun saya yang tau mengenai hal yang pernah terjadi di dusun
saya. Namanya Mbah Haryanto.
Menurut keterangan
yang saya dapat dari Mbah Haryanto, dinamakan Dusun Ngelorejo karena dulu
banyak pohon Lo dan pohon Mojo sehingga dinamakan Ngelorejo. Selain itu saya
juga menanyakan kepala dusun yang pernah memimpin di dusun Ngelorejo,
diantaranya :
1.
Asma pawira, beliau
mulai memimpin sekitar tahun 1950
2.
Cipta yuana, memimpin
sekitar tahun 1960
3.
Sakimin, adalah kepala
dusun saat ini
Mbah Haryanto juga
menuturkan bahwa dahulu di Dusun Ngelorejo khususnya RT 01 yang saya tinggali
saat ini tidak menggunakan system RT seperti saat ini, namun menggunakan system
kelompok yang diketuai oleh Joyo Suwito. Joyo Suwito adalah simbah kakung saya
yang sekarang sudah wafat. Pendidikan beliau adah SR(Sekolah Rakyat) yang jika
sekarang setara dengan SD.
Seiring dengan
perkembangan, maka dibentuklah RT, namun sisten kelompok tidak dibubarkan
tetapi berpindah di bawah kuasa RT dan kelompok hanya mengurusi soal pertanian
bukan masyarakat.
Ketua rt yang pernah
memimpin diantaranya :
1.
Wasito
2.
Yudi
3.
Wasito
4.
Hermanto (sekarang)
Di era- globalisasi
seperti sekarang ini tentu saja banyak berkembangan yang terjadi di dusun saya,
diantaranya pada tahun 2010 telah dibangun R.A Masyitoh yang dibangun disebelah
Balai Dusun Ngelorejo dan jika dahulu masyarakat dusun Ngelorejo kesusahan
untuk mendapatkan air dan harus mencari sumber mata air untuk mendapatkan air
bersih kini di dusun saya sudah terdapat sumur bor yang mampu memenuhi
kebutuhan air masyarakat dusun ngelorejo.
Penduduk Dusun Ngelorejo
rata-rata bermatapencaharian sebagai petani dan banyak juga yang bekerja
sebagai buruh serabutan. Namun disamping itu, setiap rumah di dusun saya
sebagian besar mempunyai hewan ternak di rumahnya entah kambing ataupun sapi.
Warga desa ngelorejo
ada yang berpendidikan SD,SMP,SMK ada juga yang tidak mengenyam bangkum sekolah
sama sekali namun mayoritas orang tua di dusun saya hanya berpendidikan sd.
Penduduk Dusun Ngelorejo juga beragama islam semua, namun
adat istiadat dan kebudayaan nenek moyang di dusun saya masih dijalankan dan
masih erat hingga sekarang. Saya sendiri masih bingung apakah hal tersebut
termasuk perbuatan yang musyrik atau bukan namun bacaannya sudah diganti dengan
bacaan islami atau doa doa. Contohnya setiap rasulan atau bersih desa warga
membawa makanan ke belik (mata air) Tobugo atau kondangan namun makan tersebut
nantinya hanya ditukar dan dibagi kembali bukan sebagai sesaji. Dan setiap nyadran,suran,mauludan
warga juga melakukan kondangan ke tempat ketua RT.
Warga kami orangnya
ramah-ramah dan tali silaturahmi sangat terjaga dengan baik di dusun kami
contohnya setiap ada warga yang sakit maka satu akan bersama-sama menengoknya
dan saat ini kegiatan ronda malam di dusun saya masih terjaga dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar