
> Aksi Anti Vandalisme oleh AAM Kabupaten Gunungkidul<
Mengambil
momentum yang bertepatan dengan jelang Hari jadi Kabupaten Gunungkidul
dan dalam kerangka semarak Muktamar Muhammadiyah, segenap jajaran AMM
Gunungkidul mewujudkan aksi nyata anti vandalisme. Terdiri dari
perwakilan ortom yang meliputi Pemuda Muhammadiyah, Nasiatul Aisiyah,
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, masih
ditambah lagi dari kelas XII, berkumpul di komplek Gedung Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Gunungkidul pada Ahad (17/5/15) pukul 08:00 untuk
memulai aksi.
Dengan
pembukaan dan koordinasi awal, 40 personel yang terdiri dari ortom
kepemudaan Muhammadiyah bergerak menuju titik-titik pembersihan yang
sebelumnya sudah disurvey oleh KOKAM. Total ada 25 titik yang menjadi
objek pembersihan dan pengecatan. Peserta aksi yang sebelumnya sudah
diinstruksikan untuk membawa alat berupa scarb dan kuas segera beraksi
dengan organik.
Selain AMM,
aksi ini juga menyertakan pelajar kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Wonosari
yang sudah dinyatakan lulus. Tsulistiyana Azis SPd, Kepala Sekolah SMK
Muhammadiyah 1 Wonosari, ketika pengumuman kelulusan pada hari Jum’at
(15/5/15) menuturkan, “Selama ini setiap pengumuman kelulusan selalu
terjadi aksi corat-coret sebagai luapan perasaan lulus dan bebas, kita
harus mengubah cara pandang itu. Siswa SMK Muhammadiyah Wonosari harus
bisa mendari peloporperubahan paradigma baru, bahwa siswa yang yang
dinyatakan lulus bisa memberikan manfaat dari rasa syukur yang
diwujudkan dengan membersihkan coretan di lingkungan”. Instruksi ini
segera dilaksanakan dengan bergabung dengan aksi yang dijalankan AMM.
Aksi anti
vandalisme ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Kapten Agus, Tentara
yang tinggal di komplek Ksatrian mendatangi rombongan aksi yang
kebetulan sedang mengecat tembok sebelah timur PLN, dan menyampaikan
salut pada generasi muda Muhammadiyah yang selalu memberikan contoh
kebaikan. “Muhammadiyah memang selalu menjadi contoh kebaikan, saya
salut. Generasi muda seperti ini yang didambakan menjadi penjaga
ketahanan bangsa” tuturnya kepada peserta aksi yang direspon dengan
jawaban “Aamiin” yang hampir berbarengan. Kapten Agus yang juga menjabat
sebagai Pasi Ops Kodim 0730 ini juga menawarkan air mimun untuk peserta
aksi sebagai wujud apresiasi.
Seletah sampai
titik akhir di ujung UPT TK/SD Wonosari, tim pengecatan yang berisikan
personel KOKAM, mengulang lagi untuk mengecat dari titik awal, dan
memastikan coretan sudah benar-benar tertutup. Tim kecil ini mampu
menyelesaikan tugasnya sebelum masuk waktu dluhur. Semua peserta aksi
kembali ke SMK Muhammadiyah Wonosari untuk beristirahat sejenak sambil
melakukan evaluasi kegiatan. Evaluasi yang dipimpin oleh ketua PDPM
Gunungkidul, Antok S,Kom., menyatakan bahwa aksi pada hari tersebut
cukup, namum untuk personel KOKAM tetap harus siap bilamana ada tugas
tambahan terkait aksi anti vandalime.
sumber:www.sangpencerah.com
Menurut saya Pendidikan Moral dan Etika Remaja baik di Sekolah di Keluarga ataupun di lingkungan Masyarakat harus selalu dikembangkan dan semua orang harus terlibat dalam Pendidikan Moral dan Etika Remaja masa kini karena Moral dan Etika Remaja dapat terbentuk dari pergaulan dan lingkungan sekitarnya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar